Latar belakang sekolah

SMKN 1 Turen merupakan Sekolah Menengah Kejuruan di Malang yang semula merupakan Sekolah Menengah Atas Negeri didirikan pada tanggal 2 Januari 1967 namun berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan pada tahun 1976. SMKN 1 Turen juga beroperasi sebagai lembaga sertifikasi sumber daya manusia dalam sektor Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Tata Boga, Tata Busana, dan Teknik Komputer. SMKN 1 Turen memiliki visi utama yaitu menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang dapat menghasilkan tenaga kerja professional berdaya saing unggul dan terpercaya pada skala nasional maupun internasional.

Visi tersebut dicapai melalui misi yang dibangun oleh SMKN 1 Turen untuk mengembangkan pendidikan yaitu mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, serta efektif sehingga setiap murid mempunyai ruang untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Selain itu, SMKN 1 Turen memiliki visi yaitu mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif sehingga murid dapat menghasilkan produk barang atau jasa yang berstandar mutu.

Masalah Utama

Satu tahun sudah terlewati, Kegiatan Belajar Mengajar ditengah pandemi COVID – 19 masih mengharuskan sekolah untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online untuk memutus rantai penyebaran virus dengan menjauhi kerumunan. Transisi pembelajaran dari tatap muka menjadi jarak jauh merupakan tantangan berat yang dihadapi oleh sekolah saat ini. Sekolah membutuhkan layanan terbaik untuk mengakomodasi seluruh kegiatan belajar sehingga materi yang diajarkan oleh sekolah dapat dimengerti oleh siswa dari rumah karena media pembelajaran berubah dari bentuk papan tulis menjadi teknologi canggih yaitu menggunakan laptop atau tablet.

Sebagai sarana belajar dan lembaga sertifikasi profesi terkemuka di Malang, SMKN 1 Turen mengalami kesulitan yaitu memastikan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring dapat terlaksana dengan baik terutama pada kelas praktek yang membutuhkan pemaparan keterampilan yang detil agar materi pembelajaran dapat dipahami dan diikuti secara seksama oleh murid yang berada di rumah masing – masing. Kelas praktek ini melibatkan kegiatan jahit menjahit, masak, dan teknik komputer yang sebelumnya membutuhkan pertemuan tatap muka untuk berinteraksi secara fisik sehingga murid yang sebelumnya mudah untuk memerhatikan dan bertanya menjadi sulit karena tidak terstrukturnya pembelajaran praktek jika dilakukan secara daring.

Solusi

Untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh SMKN 1 Turen, smartfren. BUSINESS menawarkan solusi yaitu Zoom License dan perangkat Poly sebagai pendukung SMKN 1 Turen untuk menjalankan aktivitas pembelajaran baik secara online learning maupun hybrid learning. Solusi zoom license dengan pilihan zoom education yang digunakan oleh SMKN 1 Turen untuk pembelajaran daring dapat memuat lebih dari 300 peserta dan batas waktu mencapai 30 jam dalam satu meeting sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar dan seluruh murid dapat mengikuti kelas. Selain zoom license, SMKN 1 Turen juga memanfaatkan solusi Polycon yang mendukung kelancaran pengambilan gambar rekaman pembelajaran melalui Webcam Polycon yang dapat diambil dari berbagai sudut ruangan sehingga menghasilkan tampilan sekolah yang interaktif dan mudah dipahami oleh murid walaupun seluruh kegiatan dilakukan secara daring.  Perpaduan penggunaan zoom dan polycon dirasakan memberi fasilitas yang tepat untuk SMKN 1 Turen dalam kegiatan belajar mengajar.

Manfaat

Setelah menggunakan Zoom License dan Poly, SMKN 1 Turen telah merasakan manfaat utama yaitu kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring. Solusi Zoom License dan Polycon dari smartfren. BUSINESS membuat tenaga pengajar merasakan kemudahan dalam mengajar murid di kelas penjurusan yang membutuhkan pengambilan gambar yang detail untuk menangkap seluruh gerakan guru yang sedang melakukan praktek bagaimana cara jahit menjahit, memasak, dan pemasangan mesin dari segala sisi ruangan. Selain itu, kehadiran Zoom sangat membantu SMKN 1 Turen untuk mengoptimalisasi misi yang dijalankan yaitu fasilitas sekolah yang interaktif dari ketersediaan fitur breakout room untuk memfasilitasi kerja kelompok antar murid sampai fitur local support dengan kelebihan yang membuat murid dapat mengikuti kelas secara lancar walaupun tidak ada sinyal internet di sekitar wilayah.